Apa Yang Harus Dilakukan Kalau Tiba-Tiba Di-PHK?

September 23, 2022
written by:
Bang Jago

Halo Sobat Jago! Gimana kabarnya sampai hari ini? Masih aman lah ya. Bang Jago lagi sering baca tentang berita PHK besar-besaran yang banyak melanda berbagai korporasi. Mudah-mudahan Sobat Jago gak ada yang kena PHK deh karena sedih banget pastinya kalau sampai kena PHK.

Kabarnya sih semenjak pandemi melanda di tahun 2020 lalu, laju ekonomi secara global mengalami penurunan. Hal ini yang akhirnya membuat banyak perusahaan melakukan efisiensi termasuk perampingan dalam sisi struktur organisasi perusahaan. Pastinya pemutusan hubungan kerja ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan baik oleh perusahaan apalagi sama yang mengalaminya, alias korban PHK.

Yang terbaru, Bang Jago lihat salah satu platform e-commerce yang identik dengan warna orange, iyah yang suka undang artis-artis K-Pop ke Indonesia tiap tanggal cantik itu tuh, akhirnya terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya di Indonesia setelah sebelumnya perusahaan tersebut sudah menutup beberapa kantor cabangnya di berbagai negara. Padahal sebelumnya di antara platform e-commerce lainnya, toko orange ini yang paling adem dari berita PHK. Ternyata hal ini gak menjadikan toko orange kebal terhadap pengaruh pelambatan laju ekonomi global dan terpaksa mengambil langkah PHK.

Gak ada yang pengen kena PHK, tapi kalau suratan berkata lain, apa sih hal yang bisa kita lakukan kalau mendadak kena PHK? Ih serius banget topik bahasan kali ini, tapi ini realita yang banyak terjadi di sekitar kita dan gak ada jaminan hal ini menimpa kita suatu hari kelak. Meski yaa semoga Sobat Jago gak ada yang perlu ngalamin PHK selama bekerja yah.

Artikel kali ini merangkum enam tips yang bisa dilakukan saat terkena PHK. Yuk kita simak satu per satu tipsnya.

Beri waktu untuk bersedih

Bersedih setelah mendapat kabar PHK via Pexels

Biasanya setelah mendapat berita PHK, reaksi pertama yang muncul adalah rasa sedih. Wajar kalau Sobat Jago merasa sedih setelah terkena PHK. Bagaimanapun kita pernah berusaha memberikan yang terbaik kepada tempat kita bekerja dan mendapat penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari sana. Sangat wajar kalau merasa sedih setelah di-PHK.

Rasa sedih ini biasanya muncul dan bertahan selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah pemecatan berlangsung. Meskipun bersedih adalah reaksi yang wajar saat dalam posisi ini, namun jangan biarkan berlarut-larut ya Sobat Jago. Setelah merasa sedikit lega, coba deh untuk liat dari perspektif yang berbeda dan tumbuhkan rasa syukur meski mungkin berat.

Syukuri hal yang terjadi dalam hidup kita Sobat Jago, baik itu yang menyenangkan atau yang buruk. Terus ulang-ulang deh kalimat positif yang bisa menguatkan diri seperti “Saya kuat, saya sehat, saya ikhlas, rejeki saya akan membaik dan saya akan mendapat tempat kerja yang lebih baik”.

Lakukan evaluasi diri

Lakukan introspeksi diri setelah mengalami PHK via Pexels

Selain sedih, biasanya rasa marah juga muncul nih setelah dapat berita PHK. Merasa keputusan perusahaan tidak adil dan merasa bahwa kita adalah korban yang harus mendapatkan keadilan. Tidak apa-apa, tenang Sobat Jago kalau kalian pernah merasa hal tersebut, kalian tidak sendiri. Namun setelah emosi surut, coba deh untuk melakukan refleksi terhadap kinerja diri sendiri selama bekerja, dan jujur sama diri sendiri supaya ke depannya kita bisa meningkatkan karir menuju jenjang yang lebih baik.

Coba evaluasi apakah pemecatan ini murni terjadi karena faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan seperti kelesuan ekonomi akibat pandemi, atau perubahan struktur organisasi perusahaan, atau jangan-jangan kita dipecat karena pengaruh kinerja kita yang belum maksimal untuk perusahaan. Kalau kita bisa menjawab jujur untuk pertanyaan ini, hal ini bisa menjadi cambuk untuk menjadi versi diri yang lebih baik ke depannya. Sehingga semoga setelah ini kita bisa mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kemampuan diri dan mendapatkan tempat kerja yang lebih baik.

Atur pengeluaran

Atur keuangan agar tidak terjebak hutang konsumtif via Pexels

Saat mendapat kabar PHK, satu hal yang pasti dirasakan adalah kehilangan sumber pendapatan. Buat Sobat Jago yang sudah berkeluarga dan sama-sama bekerja, ketika salah satu mendapatkan kabar PHK maka otomatis jumlah pemasukan untuk keluarga berkurang setengah. Terus gimana kalau sudah berkeluarga dan Sobat Jago jadi tulang punggung utama keluarga, artinya hanya kita sendiri yang memiliki sumber pemasukan di rumah dan kemudian terkena PHK. Apa yang bisa dilakukan?

Nih kalau menurut sumber yang Bang Jago baca, menukil dari pernyataan Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, solusi terbaik adalah mengubah gaya hidup dan menyesuaikan pengeluaran sampai kondisi kembali normal alias mendapatkan pekerjaan baru. Pengeluaran yang bisa dihemat antara lain wisata, hiburan, dan kebutuhan rutin belanja sekunder. 

Selain itu, ada juga empat pengeluaran prioritas yang bisa dihemat selama kondisi keuangan belum stabil antara lain tabungan, cicilan utang, premi asuransi, dan biaya hidup. Opsi yang paling wajar dan masuk akal dari pengeluaran prioritas yang bisa dihemat saat mengalami PHK adalah alokasi tabungan dan premi asuransi. Meski keduanya penting, namun saat mengalami PHK dan kita merupakan satu-satunya tulang punggung di rumah, maka dua alokasi tersebut bisa di stop untuk sementara waktu.

Cicilan utang dan biaya hidup merupakan prioritas utama yang sifatnya penting dan tidak bisa diganggu gugat. Sementara untuk alokasi kebutuhan hidup yang paling memungkinkan untuk dihemat adalah pengeluaran untuk biaya les anak, layanan televisi kabel, cuci mata ke mall tiap weekend dan jalan-jalan.

Mencari sumber income baru

Sumber penghasilan baru via Pexels

Kalau menurut pakar perencana keuangan yang Bang Jago kutip, Eko Endarto dari Financia Consulting, usahakan kondisi keuangan keluarga, kalau Sobat Jago sudah berkeluarga, tidak terguncang lebih dari enam bulan. Artinya masa kosong tanpa pekerjaan, usahakan paling lama 6 bulan. Minimal pekerjaan baru nantinya bisa menutupi kebutuhan keluarga.

Nah kan sering ada tuh Sobat Jago yang punya niat buat berbisnis setelah di-PHK. Buat yang punya niat seperti itu, pertimbangkan faktor aset dan kebutuhan pasca PHK. Kalau aset yang dimiliki masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pasca PHK, boleh lah mempertimbangkan untuk berbisnis. Meskipun demikian perlu ditinjau juga faktor resiko dari bisnis yang akan diambil.

Hindari pinjaman yang bersifat konsumtif

Hindari pinjaman yang bersifat konsumtif via Pexels

Kalau udah kena PHK, ada baiknya hindari dulu pemakaian kartu kredit dan pinjaman konsumtif yang bunganya tinggi. Kalau Sobat Jago saat ini punya kartu kredit lebih dari 1 buah, saat mengalami PHK sisakan satu kartu kredit yang aktif. Tujuannya untuk berjaga-jaga saat ada yang terkena musibah sakit dan perlu dirawat di rumah sakit.

Kartu kredit ini fungsinya sebagai jaminan ke rumah sakit saat harus menjalani rawat inap di rumah sakit. 

Manfaatkan pesangon

Manfaatkan pesangon secara efektif via Pexels

Buat Sobat Jago yang kena PHK dari perusahaan yang menjalankan tanggung jawabnya kepada karyawannya, biasanya perusahaan akan memberikan sejumlah uang pesangon untuk karyawan yang terkena PHK. Tapi memanfaatkan uang pesangon harus disertai dengan rasa tanggung jawab, karena kasarnya hanya uang tersebut yang bisa kita manfaatkan sebagai sumber penghasilan pasif selama belum mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru.

Untuk mengelola uang pesangon ada dua langkah yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah mengalokasikan uang pesangon untuk biaya kebutuhan selama tiga bulan ke depan dalam bentuk tabungan. Tujuannya supaya kita tidak tergoda untuk mengambilnya secara sembarangan. Yang kedua adalah investasikan sisa uang pesangon dalam bentuk deposito. Memang bunga dari deposito tidak sebesar instrumen investasi lainnya, tapi tujuan untuk menyimpan sisa uang pesangon ke dalam bentuk deposito adalah untuk menyambung hidup pasca terkena PHK.

Menyimpan uang pesangon dalam deposito, selain menghasilkan bunga lumayan, juga gak gampang diambil. Jika menarik uang deposito di luar waktu jatuh tempo, Sobat Jago bisa dikenai penalti loh. Lagi pula, jika menyimpan sisa uang pesangon dalam bentuk tabungan, kita akan lebih mudah tergoda untuk memakai uang itu. Bener gak tuh hehehe

Nah demikian tips yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan dengan baik pasca terkena PHK. Semoga Sobat Jago gak ada yang perlu mengalami PHK dan ekonomi bisa segera pulih kembali.

Apa Yang Harus Dilakukan Kalau Tiba-Tiba Di-PHK?

Halo Sobat Jago! Gimana kabarnya sampai hari ini? Masih aman lah ya. Bang Jago lagi sering baca tentang berita PHK besar-besaran yang banyak melanda berbagai korporasi. Mudah-mudahan Sobat Jago gak ada yang kena PHK deh karena sedih banget pastinya kalau sampai kena PHK.

Bang Jago
September 23, 2022

Halo Sobat Jago! Gimana kabarnya sampai hari ini? Masih aman lah ya. Bang Jago lagi sering baca tentang berita PHK besar-besaran yang banyak melanda berbagai korporasi. Mudah-mudahan Sobat Jago gak ada yang kena PHK deh karena sedih banget pastinya kalau sampai kena PHK.

Kabarnya sih semenjak pandemi melanda di tahun 2020 lalu, laju ekonomi secara global mengalami penurunan. Hal ini yang akhirnya membuat banyak perusahaan melakukan efisiensi termasuk perampingan dalam sisi struktur organisasi perusahaan. Pastinya pemutusan hubungan kerja ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan baik oleh perusahaan apalagi sama yang mengalaminya, alias korban PHK.

Yang terbaru, Bang Jago lihat salah satu platform e-commerce yang identik dengan warna orange, iyah yang suka undang artis-artis K-Pop ke Indonesia tiap tanggal cantik itu tuh, akhirnya terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya di Indonesia setelah sebelumnya perusahaan tersebut sudah menutup beberapa kantor cabangnya di berbagai negara. Padahal sebelumnya di antara platform e-commerce lainnya, toko orange ini yang paling adem dari berita PHK. Ternyata hal ini gak menjadikan toko orange kebal terhadap pengaruh pelambatan laju ekonomi global dan terpaksa mengambil langkah PHK.

Gak ada yang pengen kena PHK, tapi kalau suratan berkata lain, apa sih hal yang bisa kita lakukan kalau mendadak kena PHK? Ih serius banget topik bahasan kali ini, tapi ini realita yang banyak terjadi di sekitar kita dan gak ada jaminan hal ini menimpa kita suatu hari kelak. Meski yaa semoga Sobat Jago gak ada yang perlu ngalamin PHK selama bekerja yah.

Artikel kali ini merangkum enam tips yang bisa dilakukan saat terkena PHK. Yuk kita simak satu per satu tipsnya.

Beri waktu untuk bersedih

Bersedih setelah mendapat kabar PHK via Pexels

Biasanya setelah mendapat berita PHK, reaksi pertama yang muncul adalah rasa sedih. Wajar kalau Sobat Jago merasa sedih setelah terkena PHK. Bagaimanapun kita pernah berusaha memberikan yang terbaik kepada tempat kita bekerja dan mendapat penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari sana. Sangat wajar kalau merasa sedih setelah di-PHK.

Rasa sedih ini biasanya muncul dan bertahan selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah pemecatan berlangsung. Meskipun bersedih adalah reaksi yang wajar saat dalam posisi ini, namun jangan biarkan berlarut-larut ya Sobat Jago. Setelah merasa sedikit lega, coba deh untuk liat dari perspektif yang berbeda dan tumbuhkan rasa syukur meski mungkin berat.

Syukuri hal yang terjadi dalam hidup kita Sobat Jago, baik itu yang menyenangkan atau yang buruk. Terus ulang-ulang deh kalimat positif yang bisa menguatkan diri seperti “Saya kuat, saya sehat, saya ikhlas, rejeki saya akan membaik dan saya akan mendapat tempat kerja yang lebih baik”.

Lakukan evaluasi diri

Lakukan introspeksi diri setelah mengalami PHK via Pexels

Selain sedih, biasanya rasa marah juga muncul nih setelah dapat berita PHK. Merasa keputusan perusahaan tidak adil dan merasa bahwa kita adalah korban yang harus mendapatkan keadilan. Tidak apa-apa, tenang Sobat Jago kalau kalian pernah merasa hal tersebut, kalian tidak sendiri. Namun setelah emosi surut, coba deh untuk melakukan refleksi terhadap kinerja diri sendiri selama bekerja, dan jujur sama diri sendiri supaya ke depannya kita bisa meningkatkan karir menuju jenjang yang lebih baik.

Coba evaluasi apakah pemecatan ini murni terjadi karena faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan seperti kelesuan ekonomi akibat pandemi, atau perubahan struktur organisasi perusahaan, atau jangan-jangan kita dipecat karena pengaruh kinerja kita yang belum maksimal untuk perusahaan. Kalau kita bisa menjawab jujur untuk pertanyaan ini, hal ini bisa menjadi cambuk untuk menjadi versi diri yang lebih baik ke depannya. Sehingga semoga setelah ini kita bisa mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kemampuan diri dan mendapatkan tempat kerja yang lebih baik.

Atur pengeluaran

Atur keuangan agar tidak terjebak hutang konsumtif via Pexels

Saat mendapat kabar PHK, satu hal yang pasti dirasakan adalah kehilangan sumber pendapatan. Buat Sobat Jago yang sudah berkeluarga dan sama-sama bekerja, ketika salah satu mendapatkan kabar PHK maka otomatis jumlah pemasukan untuk keluarga berkurang setengah. Terus gimana kalau sudah berkeluarga dan Sobat Jago jadi tulang punggung utama keluarga, artinya hanya kita sendiri yang memiliki sumber pemasukan di rumah dan kemudian terkena PHK. Apa yang bisa dilakukan?

Nih kalau menurut sumber yang Bang Jago baca, menukil dari pernyataan Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, solusi terbaik adalah mengubah gaya hidup dan menyesuaikan pengeluaran sampai kondisi kembali normal alias mendapatkan pekerjaan baru. Pengeluaran yang bisa dihemat antara lain wisata, hiburan, dan kebutuhan rutin belanja sekunder. 

Selain itu, ada juga empat pengeluaran prioritas yang bisa dihemat selama kondisi keuangan belum stabil antara lain tabungan, cicilan utang, premi asuransi, dan biaya hidup. Opsi yang paling wajar dan masuk akal dari pengeluaran prioritas yang bisa dihemat saat mengalami PHK adalah alokasi tabungan dan premi asuransi. Meski keduanya penting, namun saat mengalami PHK dan kita merupakan satu-satunya tulang punggung di rumah, maka dua alokasi tersebut bisa di stop untuk sementara waktu.

Cicilan utang dan biaya hidup merupakan prioritas utama yang sifatnya penting dan tidak bisa diganggu gugat. Sementara untuk alokasi kebutuhan hidup yang paling memungkinkan untuk dihemat adalah pengeluaran untuk biaya les anak, layanan televisi kabel, cuci mata ke mall tiap weekend dan jalan-jalan.

Mencari sumber income baru

Sumber penghasilan baru via Pexels

Kalau menurut pakar perencana keuangan yang Bang Jago kutip, Eko Endarto dari Financia Consulting, usahakan kondisi keuangan keluarga, kalau Sobat Jago sudah berkeluarga, tidak terguncang lebih dari enam bulan. Artinya masa kosong tanpa pekerjaan, usahakan paling lama 6 bulan. Minimal pekerjaan baru nantinya bisa menutupi kebutuhan keluarga.

Nah kan sering ada tuh Sobat Jago yang punya niat buat berbisnis setelah di-PHK. Buat yang punya niat seperti itu, pertimbangkan faktor aset dan kebutuhan pasca PHK. Kalau aset yang dimiliki masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pasca PHK, boleh lah mempertimbangkan untuk berbisnis. Meskipun demikian perlu ditinjau juga faktor resiko dari bisnis yang akan diambil.

Hindari pinjaman yang bersifat konsumtif

Hindari pinjaman yang bersifat konsumtif via Pexels

Kalau udah kena PHK, ada baiknya hindari dulu pemakaian kartu kredit dan pinjaman konsumtif yang bunganya tinggi. Kalau Sobat Jago saat ini punya kartu kredit lebih dari 1 buah, saat mengalami PHK sisakan satu kartu kredit yang aktif. Tujuannya untuk berjaga-jaga saat ada yang terkena musibah sakit dan perlu dirawat di rumah sakit.

Kartu kredit ini fungsinya sebagai jaminan ke rumah sakit saat harus menjalani rawat inap di rumah sakit. 

Manfaatkan pesangon

Manfaatkan pesangon secara efektif via Pexels

Buat Sobat Jago yang kena PHK dari perusahaan yang menjalankan tanggung jawabnya kepada karyawannya, biasanya perusahaan akan memberikan sejumlah uang pesangon untuk karyawan yang terkena PHK. Tapi memanfaatkan uang pesangon harus disertai dengan rasa tanggung jawab, karena kasarnya hanya uang tersebut yang bisa kita manfaatkan sebagai sumber penghasilan pasif selama belum mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru.

Untuk mengelola uang pesangon ada dua langkah yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah mengalokasikan uang pesangon untuk biaya kebutuhan selama tiga bulan ke depan dalam bentuk tabungan. Tujuannya supaya kita tidak tergoda untuk mengambilnya secara sembarangan. Yang kedua adalah investasikan sisa uang pesangon dalam bentuk deposito. Memang bunga dari deposito tidak sebesar instrumen investasi lainnya, tapi tujuan untuk menyimpan sisa uang pesangon ke dalam bentuk deposito adalah untuk menyambung hidup pasca terkena PHK.

Menyimpan uang pesangon dalam deposito, selain menghasilkan bunga lumayan, juga gak gampang diambil. Jika menarik uang deposito di luar waktu jatuh tempo, Sobat Jago bisa dikenai penalti loh. Lagi pula, jika menyimpan sisa uang pesangon dalam bentuk tabungan, kita akan lebih mudah tergoda untuk memakai uang itu. Bener gak tuh hehehe

Nah demikian tips yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan dengan baik pasca terkena PHK. Semoga Sobat Jago gak ada yang perlu mengalami PHK dan ekonomi bisa segera pulih kembali.

LET’S GET CLOSER TO BANG JAGO!

Receive the newest information & other fun stuff by subscribing our newsletter

By filling this form you'll receive occasional cool news about us.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.